Profil Rudy Susmanto, Caleg Terpilih dari Dapil 1 DPRD Kabupaten Bogor

Bogor – Nama Rudy Susmanto sudah tidak asing lagi terdengar warga Kabupaten Bogor sejak 5 tahun terakhir.

Rudy Susmanto berhasil menjadi pimpinan DPRD Kabupaten Bogor dan kemudian kembali menjadi caleg dari Dapil 1 di Pemilu 2024 ini.

Sesuai hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto terpilih kembali menjadi anggota DPRD.

Read More

Politisi Partai Gerindra yang disebut orang dekat Prabowo Subianto ini ternyata punya pekerjaan yang tak disangka-sangka sebelum memutuskan menjadi wakil rakyat.

Berikut ini profil lengkap Rudy Susmanto yang dikutip Metropolitan.id dari berbagai sumber:

Rudy Susmanto merupakan pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 15 Agustus 1985.

Ia putra dari pasangan Dada Hardiana dan Tety Rohaety yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024.

Rudy Susmanto mengemban amanah sebagai ketua DPRD di usia yang relatif muda yakni 34 tahun.

Saat ini, Rudy Susmanto mencatat sejarah sebagai ketua DPRD termuda di Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto terlahir dari keluarga prajurit ketika ayahnya berdinas di Solo.

Meski Rudy Susmanto asli kelahiran Solo, namun Ayah Rudy Susmanto adalah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) asli Majalaya, Bandung Selatan, Jawa Barat dan Ibunya berasal dari Sumedang, Jawa Barat.

Diketahui juga Rudy Susmanto adalah keturunan dari Bupati Sumedang pertama yaitu Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih yang berkuasa antara tahun 1836 hingga 1882.

Atas dasar itu, tak bisa disangkal bahwa Rudy Susmanto adalah asli darah sunda.

“Kakek buyut dari Ibu saya pernah menjabat Bupati Sumedang, dari tahun 1836-1882,” kata Rudy Susmanto.

Ayah Rudy Susmanto adalah anggota TNI AD dari kesatuan Kopassus. Sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.

Rudy Susmanto menikahi Eva Marthiana pada 2009, dan mereka dikarunia tiga orang anak, yaitu Dyva Khairinnisa Susmanto, Adiradaja Bima Susmanto, dan Panji Rudy Susmanto.

Sebagai anak kolong, Rudy Susmanto merasakan suka duka hidup dalam keluarga militer.

Profesi ayahnya sebagai prajurit Kopassus adalah kebanggaan tersendiri baginya. Apalagi ayahnya pernah menjadi anak buah Prabowo Subianto, saat berperang di Timor Timur (Timor Leste).

Meskipun, dia juga merasakan kerasnya hidup sebagai anak prajurit dengan penghasilan pas-pasan.

Apalagi ayahnya seorang yang lurus dalam menjalani hidupnya. Ayahnya harus menanggung biaya untuk kuliah Rudy Susmanto dan pendidikan adiknya, yang saat itu masuk jenjang SMP.

Tak hanya itu, masih ada cicilan kredit rumah dan sepeda motor. Untuk membantu beban keuangan keluarganya yang cukup berat, Rudy Susmanto mencoba berbagai macam cara.

Selain meraih beberapa beasiswa prestasi dari kampus, dia juga menjalani profesi sebagai tukang ojek.

Rudy Susmanto kala itu, sering mangkal di pangkalan ojek Tugu Kartasura pada malam hari usai kuliah.

Pekerjaan sampingan ini menghasilkan Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per hari untuk menambah uang jajan.

Selain itu, saat demam Anthurium melanda masyarakat pada 2004-2005, Rudy Susmanto mengisi waktu luang di sela-sela kuliah dengan menjual tanaman hias. Dia membuka nursery di Pasar Nongko, dekat Stadion Manahan Solo.

Rudy Susmanto juga mendapat kepercayaan sebagai asisten dosen ketika memasuki semester 4 dan 5, sehingga bisa membantu beban keuangan keluarga.

Lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun, Rudy Susmanto sebenarnya ingin kembali melanjutkan cita-citanya berkarier di militer.

Namun ayahnya tidak mengizinkan. Tak lama kemudian dia diterima bekerja di perusahaan asing dan memulai karier profesional hingga menjadi politisi.

Rudy Susmanto mengaku berusaha mengemban amanah sebagai wakil rakyat dengan baik, sesuai teladan dari sang ayah yang lurus dan jujur, serta menuruti pesan dari Ketua Umum Gerindra untuk tidak korupsi.

Karier Rudy Susmanto penuh warna. Saat kuliah, sempat jualan tanaman hias dan menjadi tukang ojek.

Tapi setelah menyelesaikan menyelesaikan kuliah di UMS tahun 2007, Rudy langsung diterima bekerja di Intermap (International Mapping NASA US).

Di bawah bendera PT Examap Asia, perusahaan asing yang berkedudukan di Jakarta ini bergerak di bidang pengolahan data citra radar satelit milik NASA.

Setelah enam bulan bekerja di perusahaan ini, Rudy Susmanto bertemu mantan Komandan Jenderal Kopassus, Prabowo Subianto, yang mengajaknya bergabung ke perusahaan miliknya.

Dia menerima tawaran itu, dan bergabung dengan PT Nusantara Energy milik Prabowo sebagai asisten khusus CEO (2007-2008).

Ketika Partai Gerindra didirikan pada 2008, Rudy Susmanto dipercaya sebagai asisten Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto.

Posisi ini diembannya sampai 2010, saat dia ditunjuk sebagai General Manager Nusantara Polo Club hingga saat ini.

Saat pertama bekerja dengan Prabowo Subianto, Rudy Susmanto belum tertarik masuk ke kancah politik praktis. Dia ingin fokus membangun karier profesional dulu.

Begitu pun saat partai Gerindra berdiri pada tahun 2008, dia masih belum tertarik menempati jabatan struktural.

Meski begitu, dia bekerja di belakang layar untuk tim pemenangan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 dan 2014.

Setelah waktu bergelut di dunia profesional perusahaan dirasanya sudah cukup lama, ayah tiga anak ini memutuskan terjun ke dunia politik praktis pada 2019.

Rudy Susmanto mencalonkan diri sebagai legislator di Kabupaten Bogor lewat Partai Gerindra, dan dia pun terpilih menjadi wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil 1), yang meliputi; Kecamatan Cibinong, Citeureup, Babakan Madang, Sukaraja, Klapanunggal.

Rudy Susmanto saat itu Nomor urut 2, berhasil mendapat 22.763 suara pribadi.

Atas keberhasilannya itu, oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Rudy Susmanto diusung menjadi Ketua DPRD, dan terpilih menduduki posisi tersebut.

Di pemilu 2024, Rudy Susmanto pun mencalonkan diri dari dapil yang sama. Ia mendapat suara sebanyak 132.032 dan terpilih menjadi anggota dewan lagi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *